Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang
sedang membuat jaringan komputer atau anda yang sedang belajar Jaringan
Komputer. Untuk siswa-siswi SMK jurusan TKJ pastilah materi ini sangat diperlukan karena materi tentang pengkabelan ini merupakan materi dasar yang
harus dikuasai. Oleh karena itu saya memuat tulisan tentang pengkabelan ini,
semoga bisa bermanfaat bagi anda yang sedang belajar jaringan komputer dan juga
bagi adik-adik kelas saya (jurusan TKJ) yang mungkin membutuhkan materi ini.
Oke, tanpa basa-basi lagi, ayo kita langsung menuju
materi. Untuk melakuakan proses pengkabelan, kita tentunya harus menyiapkan
tool-tool dan bahan yang diperlukannya. Berikut ini perkakas dan bahan yang
harus disediakan dalam proses pengkabelan:
Kabel UTP
Apa sih
kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP
singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded
karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted
pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias
saling berlilitan.
Kabel UTP ada banyak merek yang beredar di pasaran,
hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden –
made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli
saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter.
Konekktor
Konektor ini
digunakan sebagai alat penghubung antara Kabel UTP dan LAN Card atau HUB/Swicth
HUB/Router. Konektornya ini bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih
besar. Nama untuk konektor ini adalah RJ-45.
Crimp Tool
Satu lagi
yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke
kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’
atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka
sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya.
LAN Tester
Dan untuk
lebih memudahkan pengecekan Kabel UTP yang telah terpasang RJ 45 maka gunakan
LAN Tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah.
Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa
kedap-kedip.
Proses Pengkabelan
Baik, jika alat dan bahannya sudah tersedia, baru kita
bisa menuju ke proses pengkabelan.Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua
tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight
soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1,
langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan
kabelnya.
Masih Bingung? OK! Untuk tipe straight itu
digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub (berbeda device)
sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke
client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub (device yang sama).
Tipe Straight
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa?
Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari
lubang konektor, dari kiri ke kanan – lihat Gambar 4) : 2 oranye – 1 hijau – 2
biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama
oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga
sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama
urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya
juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak
semua pin tersebut digunakan.
Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal
yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang,
tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang
penulis foto dari sebuah buku.
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya,
kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp
tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel,
karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan
menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus
sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras,
soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi
kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung
ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester
menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah
satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada
masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang.
Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak
nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum.
Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum
beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.
Setelah pemasangan kabel ke konektor RJ-45 sudah
dirasa benar, untuk memastikan konek atau tidaknya kabel yang barusan Anda
buat, bisa menggunakan tool LAN Tester. Untuk tipe straight jika kabel sudah
terpasang denganbenar maka led 1 sampai 8 berkedip.
Tipe Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan
langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar
hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga
sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga
sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara
pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain,
pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama
Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu
di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”. Masih
bingung? Begini cara mudahnya, ujung pertama:
1. oranye muda
2. oranye tua
3. hijau muda
4. biru muda
5. biru tua
6. hijau tua
7. coklat muda
8. coklat tua
2. oranye tua
3. hijau muda
4. biru muda
5. biru tua
6. hijau tua
7. coklat muda
8. coklat tua
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
1. hijau muda
2. hijau tua
3. orange muda
4. biru muda
5. biru tua
6. orange tua
7. coklat muda
8. coklat tua
1. hijau muda
2. hijau tua
3. orange muda
4. biru muda
5. biru tua
6. orange tua
7. coklat muda
8. coklat tua
Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1,
2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya
led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan,
sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua
setiap led dari nomor 1 sampai 8.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar untuk entri artikel di blog Everythinng about Indonesia ini